Selasa, 20 Desember 2022

Bertemu Komodo di Taman Nasional Komodo, NTT [Part 3]

Setelah berhasil trekking ke Pulau Padar, selanjutnya kami bergegas menuju Taman Nasional Komodo dan ke Pantai Pink (Pink Beach). Kami trekking ke Pulau Padar masih cukup pagi, sekitar jam 6 dan belum sempat sarapan. hehe. Sembari sarapan di atas kapal menuju Taman Nasional Komodo, kami disuguhkan pulau-pulau cantik yang memukau mata serta air laut yang biru. Bagi saya setiap pulau itu memiliki nuansa dan ciri khas yang berbeda termasuk NTT ini. Pulau-pulau hijau dengan air laut biru yang indah.

TAMAN NASIONAL KOMODO


Dilansir dari Indonesiabaik.id bahwa Taman Nasional Komodo adalah salah satu dari 21 Taman Nasional Model yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu dari lima taman nasional yang ditetapkan pertama kali di Indonesia. Taman Nasional Komodo ini didirikan pada 1980 yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sumber: indonesiabaik.id

Kami tiba di Taman Nasional Komodo ini sekitar jam 10.30 WITA. Cuaca sudah cukup terik. Kami hanya mengambil super short track. Ada 4 jenis trek yang tersedia yaitu, Short Track, Medium, Track, Long Track, dan Adventure Track. Short track ini hanya berjarak sekitar 800 meter pp dan kita sudah bisa menemukan komodo. Selama di Taman ini kami ditemani oleh Tim Ranger di sana ya, jadi aman. Ranger itu pemandu sekaligus pawang untuk binatang-binatang di sana khususnya, komodo.

   

Sempat ada kabar bahwa Pemerintah menaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo namun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah resmi menunda kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,75 juta hingga 1 Januari 2023. Dilansir dari detik.com bahwa  harga tiket masuk Taman ini per November 2022, bagi WNI untuk hari Senin-Sabtu sebesar Rp5.000 per orang per hari, untuk Minggu dan libur nasional Rp7.500/orang/hari. Harga tiket masuk bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp150.000 per orang per hari (Senin-Sabtu) atau Rp225.000 untuk Minggu dan hari libur nasional. Untuk rombongan pelajar/mahasiswa (minimal 10 orang) pada hari biasa Rp 3.000 untuk pelajar WNI dan Rp 100.000 untuk pelajar WNA. Untuk hari libur Rp 4.500 untuk pelajar WNI dan Rp 150.000 untuk pelajar WNA.

Sebelum memulai track kami sudah menemukan satu komodo yang sedang rebahan santai. Komodo itu tidak terlihat karena warna kulitnya hampir sama dengan warna pohon di sekitarnya. Saya pikir bukan komodo, untung dikasih tahu. hehe. Saatnya berfoto bersama komodo. Nah untuk foto dengan mereka itu harus hati-hati ya, tidak boleh berisik, dan membuat gerakan yang tiba-tiba karena itu bisa mengganggu tidur si komodo. Saya sebenarnya sedikit takut untuk foto di belakang komodo yang cukup besar itu. Untungnya tim Ranger memberikan sedikit tips dan pose yang bagus saat berfoto bersama komodo. 😁



Sambil berjalan menyusuri track, tim Ranger mulai bercerita tentang Taman Nasional Komodo ini. Taman Komodo memang sudah menjadi tempat utama habitat komodo. Jadi, para komodo dikembangbiakan di Taman ini. Taman ini tidak hanya dihuni oleh para komodo saja tapi ada flora dan hewan lain seperti, rusa, kijang, kalajengking, ular, burung, dan sejenisnya. Berbeda dengan hewan reptil lainnya komodo ini berburunya pada siang hari dan malam hari tidur. Waktu tidurnya mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Pada malam hari komodo ini mencari lubang untuk tidur.  Menurut tim Ranger di sana bahwa tidak semua wisatawan dapat melihat komodo di sini. Terkadang komodo sedang bersembunyi atau sedang mencari mangsa. Kami beruntung sekali bisa melihat beberapa komodo saat di sana. Bahkan katanya ada yang sudah sampai di sana tapi tidak melihat satu ekor komodopun. Sedih ya. 🥲 Ah senangnya saya bisa melihat hewan langka yang dilindungi ini dari dekat. 


Rusa dan Kijang di Taman Komodo

Setelah kurang lebih satu jam berbincang dan  mengelilingi Taman Nasional Komodo, kami harus kembali ke kapal untuk makan siang dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pink Beach untuk snorkeling. ☺️


SNORKELING DI PANTAI PINK (PINK BEACH)


Setelah santap siang kami bergegas menuju Pantai Pink atau Beach Pink menggunakan kapal motor. Pink Beach terletak di Pulau Komodo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur. Pink Beach ini adalah salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur yang sangat unik dan menarik. Di sepanjang kawasan pantai ini, kami melihat pasirnya berwarna pink atau merah muda. Sebenarnya, warna pink ini timbul karena banyaknya terumbu karang tergerus air kemudian bercampur dengan pasir. Warna pink pada pasir Pink Beach, konon berasal dari hewan berukuran mikroskopis (Foraminifera) yang memberikan warna merah pada terumbu karang. Hasilnya adalah pantai indah dan unik berwarna pink atau merah muda yang memesona. [1] Pantai ini cantik banget kombinasi warna merah muda, biru laut, dan pulau-pulau hijau yang memanjakan mata. MasyaAllah.





Kami tiba pada tengah hari, sekitar jam 12 siang. Kebayang kan ya panasnya? Tapi sesampai di sana tidak sepanas yang dibayangkan. Menyusuri pantai ini dengan berjalan kaki sambil mencari tempat berteduh. Mungkin karena siang hari ya jadi tidak banyak dijumpai wisatawan lain di sana. Hanya kami dan beberapa wisatawan asing. Siapa juga yang mau snorkeling tengah hari ya? Tapi itulah sensasinya lho. hahaha Sebelum snorkeling jangan lupa memakai sunblock ya. Snorkeling di pantai ini menyenangkan karena airnya tidak keruh jadi kami dapat melihat pemandangan bawah laut yang indah dengan terumbu karang yang terawat dan beberapa ikan-ikan lucu yang santai berenang. Tak hanya menikmati pemandangan pantai dan snorkeling, wisatawan bisa juga diving untuk melihat keindahan bawah laut pantai ini. Pantai ini cukup tenang sehingga pas untuk melakukan aktivitas bawah laut.





Bagaimana cara menuju ke sini jika tidak Live on Board? Dari Labuan Bajo, kamu akan berlayar dari Dermaga Loh Liang, Pulau Komodo menuju Pink Beach. Kamu hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam dari pelabuhan Kota Labuan Bajo menggunakan kapal. Tiket masuk ke Pink Beach ini hanya Rp10.000 sedangkan untuk wisatawan mancanegara dibandrol seharga Rp50.000.

Jika sudah sampai di sini jangan lupa foto-foto ya! Ada banyak spot foto instagramable yang dapat dieksplor dari Pink Beach.


Setelah hampir tiga jam bermain air dan pasir di Pink Beach kami harus mengakhiri Live on Board selama 2 Hari 1 Malam ini. Kami akan menuju kota Labuan Bajo untuk pulang ke Bandung esok hari. Namun, sebelum berakhir di dermaga sore hari nanti, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Manta Point.

MANTA POINT


Manta Point adalah tempat wisata menarik di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kami dapat menikmati liburan air laut lepas sembari snorkeling atau diving dan bercengkrama dengan satwa air langka. Di sini menjadi tempat favorit Ikan pari manta. Dari permukaan sangat mudah menyaksikan Manta yang sedang makan plankton. [1

Beberapa dari kami (tim laki-laki) akhirnya memutuskan untuk menyelam/snorkeling ke titik tersebut dan bertemu dengan Manta! Kapan lagi coba ya? Namun tetap harus hati-hati ya. Kami para wanita cukup melihat sosok Manta dari atas kapal. Mantanya itu gede banget ternyata. Duh, senangnya melihat Manta yang sedang berenang dengan asyik. 😍


Dokumentasi Kang Indra, Indonesian Traveler

Sudah masuk sore hari menjelang magrib. Saatnya kembali ke dataran alias kota Labuan Bajo. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau mata. Indah banget! 

Menyenangkan sekali bisa Live on Board selama 2 hari 1 malam. Terima kasih untuk Kakak-kakak atau Abang-abang kapal phinisi Latansa. Pelayanan yang memuaskan, makanan yang enak, dan tim yang ramah! See you soon! 😎




Sesampai di daratan Labuan Bajo kami makan malam di Taman Laut Handayani Seafood Restaurant Labuan Bajo. Harganya bervariatif ya, menurut saya tidak terlalu mahal. Restoran ini menjual aneka seafood yang segar, mulai dari udang, ikan, cumi, kerang, kepiting, dan lainnya. Rasanya juga enak serta didukung dengan pemandangan malam yang indah kota Labuan Bajo yang kecil ini. Lokasi restoran ini berada di Ir. Soekarno Hatta No.9 Puncak Waringin, Labuan Bajo, Indonesia.


Lalu, bagaimana hari terakhir kami di Labuan Bajo? Simak terus ya cerita saya dan tim di Labuan Bajo. 


Baca Juga:

0 coment�rios:

Posting Komentar

thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)