Kalau ditanya banyak hal pasti jawabannya beragam. Misalnya pertanyaan yang sama terus diajukkan ke beberapa orang, saya yakin jawabannya bakal berbeda, kalau sama itu namanya copy paste. * ^^v . Setiap orang berhak buat menentukan jawabannya sendiri baik itu nyata atau bohong. Pertanyaan saya haruskah menjawab semua pertanyaan yang ada. Kalau sedang ujian yang jawabnya pilihan ganda sih bakal ada jawabannya, nah kalau pertanyaanya berupa kalimat essay harus dijawabkah? Pilihan kan untuk menjawabnya atau nggak. Sekarang tergantung hasilnya, kalau nggak dijawab ya nilainya jelek, kalau dijawab dan jawabanyya benar dapet nilai bagus. Kalau dijawab terus salah, apa namanya? Mungkin itu namanya "Usaha".
Nah ketika mendapatkan suatu pertanyaan tentang apapun itu termasuk hidup ini, apakah kalian mau menjawab semua pertanyaan yang diajukan? Misalnya :
Kamu sekarang umurnya berapa? "18 tahun" mungkin karena wajahnya terlihat agak tua, maka dari itu ditanya umur.
Kamu sekarang kerja dimana? "di perusahaan swasta" mungkin karena ngga terlihat sebagai pegawai, masih mahasiswa.
Kamu sudah punya pacar? "Belum..." mungkin karena selalu jalan sendirian.
Kenapa kok kerjanya disana, ngga kesitu? "keterimanya disana."
Kenapa kok kuliah disana, kenapa ngga kesitu? "nggak rejeki mungkin ya."
Kamu kok nikahnya nggak sama dia? "ngga jodoh pastinya"
Kenapa? Mengapa? Apakah? Bagaimana bisa? Kok bisa? Itu semua kata pembuka untuk menanyakan sesuatu.
Ketika kita ditanya tentang permasalahan atau jalan kehidupan yang sudah kita jalani selama ini pasti antara jujur atau bohong. Ada kalanya privacy itu harus ada. Apakah semua orang harus tahu siapa pacar kita? calon suami/istri kita? pekerjaan kita? dan lain lain. Iya istilah anak gaul sekarang sih "Kepo" (ingin tahu). Ada saja yang menjadi pertanyaan untuk kita? Sebenarnya itu ada baik dan buruknya. Nah Misalnya dia lulusan Sarjana eh ternyata dia kerja hanya sebagai Office Boy di perusahaan ternama di Indonesia. Apa tanggapan orang tentang itu? Kok bisa? Kenapa? Dengan kata pembuka yang sama kan? Itu kembali lagi ke pilihan apakah mau dijawab atau nggak.
Kemudian saya merenung, berpikir, bahwa selama dua puluh tahun lebih saya mengarungi dunia yang penuh pengharapan ini, semua itu sudah ada suratannya. Kenapa saya harus begini? Kenapa saya seperti ini? Kenapa saya dengan dia? Kok bisa saya disini? dan bla..bla.. Apakah setiap yang Tuhan berikan untuk saya , saya harus tahu semuanya? Tuhan lah memang yang punya timeline dan proposal hidup kita yang sudah kita ajukkan melalui usaha dan juga doa. Setiap kejadian di dunia ini memang ada alasannya. Apa itu? Kita akan tahu itu pasti diakhir cerita.
Nah, yang jadi pertanyaan, apakah setiap pertanyaan harus ada jawabannya??
0 coment�rios:
Posting Komentar
thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)