Kamis, 29 September 2011

,

PanBers (panai bersaudara) :) | dedeph panai

Nah, kali ini saya akan mencoba menceritakan tentang suku/marga yang saya punya. Saya suku Minang Kabau (Sumatera Barat), suku di Sumatera Barat orang-orang lebih banyak mengenal dengan nama "Chaniago, Koto atau Piliang". Baik di BBM atau media sosial lainnya saya sering memakai nama pena "dedeph panai", banyak yang menanyakan panai itu apa sih? Kalau dedeph itu jelas panggilan saya. Itu suku yang saya punya, bahkan sesama minang pun banyak yang nggak tau dengan suku panai ini. Sama kayak di Sumatera Utara ada marga Siregar, Harahap, Lubis, Nasution, Simanjutak, dll. Nah, kalau di Sumatera Utara (Batak) yang menurunkan marga itu adalah Bapak/laki-laki, sedangkan di Sumatera Barat itu Ibu/Wanita. Sekarang saya akan sedikit beri penjelasan tentang panai :), Semoga bermanfaat. 

Suku Panai termasuk ke dalam subetnis suku Malayu, yang merupakan sebagian dari suku bangsa Minangkabau. Suku ini juga berkerabat dengan Suku Kampai dan Suku Bendang, yang semuanya menganut adat Koto Piliang dan sebagian juga menganut campuran kedua adat Koto Piliang dan Bodi Caniago.
Suku ini banyak terdapat di daerah Kabupaten Solok Selatan. Suku ini juga banyak melakukan pemekaran suku. 

Asal Usul nama Panai
Nama Panai sendiri banyak terdapat di berbagai wilayah di Sumatera. Misalnya di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara terdapat tiga kecamatan menggunakan nama "Panai" yaitu Kecamatan Panai Tengah, Hulu dan Hilir. "Panai" juga merupakan nama sebuah kerajaan di Sumatera Utara yaitu Kerajaan Pannai. Apakah ada hubungan antara nama suku Panai dengan semua hal itu masih perlu penelitian lebih lanjut. Namun, yang saya tahu ada suku di Sumatera Utara yang mirip dengan suku Panai ini yaitu Pane. 

Gelar Penghulu Adat Suku Panai
Untuk gelar lainnya bisa diliat disini >Klik Gelar Datuk. 
Selain gelar datuk juga ada gelar lainnya seperti Rajo, Bagindo, Tuan, Puti dan lain-lain.Seperti Alm. kakek saya setelah menikahi nenek saya yang bersuku panai beliau lalu diberi gelar Rajo Sati, Nazarudin (Nama Asli) Rajo Sati. Kalau ayah saya hmhm... saya lupa, karena ngga pernah dipakai, nanti saya tanyakan  :)..


Yang saya tahu bahwa suku saya biasanya terletak pada Solok Selatan atau daerah Pesisir Selatan, (cerita alm. kakek dan nenek saya). [Dari Ibu: Alm. Kakek saya Chaniago, Nenek saya Panai, Dari Bapak: Alm. Kakek : Jambak, Alm. Nenek : Sikumbang, Ayah saya : Sikumbang, Ibu saya : Panai.] Jelaskan saya bisa dibilang Padang asli ha.ha.ha..
Saya memang tidak pernah tinggal atau lahir di kota tersebut, tapi saya dibesarkan dalam keluarga dan berdarah kota tersebut, BatangKapeh, Painan, Kab. Pesisir Selatan. Saya nggak banyak paham soal ini, tapi sedikitnya saya tau.  Masalah gelarpun gitu, katanya laki-laki yang akan menikahi saya kelak baik dari suku minang atau tidak, akan diberi gelar oleh adat suku saya :). Jikalau dia orang minang selalu ditanya asal usul nya agar tidak salah dan menikah dengan satu suku yang sama, itu nggak boleh. hihhiihi
Daaaan baru sekali saya menginjak kampung halaman saya tersebut, rasanya ingin kembali dan menikmati indahnya panorama alam yang begitu dekat ;) *i wish soon go there* Potensi tertimpa tsunami dan gempa-pun sangat dekat T-T. Saya mencintai makanan dan budayanya, saya bangga menjadi orang minang walaupun saya ngga fasih2 sekali berbahasa minang tapi saya bisa dan mengerti. Bakat dagang saya ya menurun dari sini, mereka mengatakan "orang Padang :D", alhamdulillah yaa. .
So, bagi yang bertanya lagi sudah paham yaaa ;) 

sumber:wikipedia

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum ukhti, apakah Datuk Nan Sati yang rumah gadangnya ada di Singkarak juga suku Panai?

    BalasHapus

thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)