Kamis, 11 April 2019

,

Mencintai Bayanganmu

Seketika...
Wajahmu tepat berada di hadapanku. Seketika itu pula aku memijat dan menepuk-nepuk wajahku. Iya. Wajahmu.. Wajah yang sudah lama tak pernah ku pandang begitu dekat. Rasanya seperti nyata. Melihat bola matamu yang indah dengan satu goresan senyummu yang menawan. 

Rindu…
Aku memang merindukanmu. Kala itu, aku menjatuhkan cintaku padamu tanpa tahu diri. Saat itu yang ku tahu hanyalah bisa mencintaimu. Aku mencintaimu tanpa sebab. Tak ada alasan yang pasti mengapa aku memilihmu kala itu. Apakah aku boleh mencintai tanpa sebab?

Sadar..
Aku kini sadar bahwa mencintaimu adalah sebuah kesalahan yang indah bagiku. Aku memang tak tahu diri. Tapi aku tahu perasaan ini bisa berbalas namun kamu hanya terdiam. Diam memandang kesalahan yang pernah kita buat. Seketika hatiku begitu rapuh saat melihat bayangan pundakmu menghampiri. Sesederhana itulah cara ku mencintaimu. 

Takdir.
Takdir kini yang membawa kita hanya sebatas mengagumi saja. Tak akan pernah memiliki dan tak akan pernah menyatu. Takdir, hanya sebatas mempertemukan kita dan saling jatuh cinta. Hanya itu saja. 

Kini.
Bagiku tak ada keraguan untuk membiarkan hati ini dibawa oleh Takdir kita. Kini aku hanya bisa mengagumimu dari jauh dan mencintaimu dalam diam. Diam karena Takdir yang tak mungkin ku elakkan. 

Semoga bayanganmu tak terus mengikutiku pikiranku. Kamu harus menyadari bahwa takdirku adalah hanya mencintaimu, sekalipun harus mencintai bayanganmu dalam jalanku melupakanmu. 


@dudepanai
Bandung, 11 April 2019




0 coment�rios:

Posting Komentar

thanks ya sudah mengunjungi blog saya ;)